Wednesday, January 29, 2014
Pemerintah Kabupaten dan DPRD Gunungkidul, akhirnya menaikan Tiket Masuk obyek wisata yang ada di Gunung kidul. Tidak terkecuali Tiket masuk obyek wisata terkenal dan paling favorit di gunungkidul seperti Goa Pindul dan Pantai Indrayanti juga naik. Penarikan retribusi di kawasan desa wisata akan berkoordinasi dengan pengelola yang ada. Namun Ketua Pokdarwis Dewa Bejo, Subagyo, mengaku keberatan dengan besarnya retribusi yang dibebankan kepada pengunjung sebesar Rp10 ribu. "Dari awal, kami setuju retribusi, tetapi tidak sebesar itu," katanya. Dengan keputusan tersebut berati tarif tiket masuk goa Pindul menjadi Rp40 ribu per orang, dengan rincian Rp30 ribu untuk tiket masuk ke Goa Pindul dan Rp10 ribu untuk retribusi ke Pemkab. Selain Goa Pindul dan pantai Indrayanti obyek wisata lainnya juga mengalami Kenaikan tarif retribusi di antaranya di kawasan Pantai Baron menjadi Rp10 ribu per orang, naik dua kali lipat dari sebelumnya Rp5.000, juga Sadeng, Wedi Ombo, Ngrenehan, dan Siung. Sementara, untuk objek wisata Goa Pindul yang sebelumnya tidak ada retribusi, setiap pengunjung ditarik Rp10 ribu. Kawasan kasrt Kali Suci dikenai tarif sebesar Rp5.000 per pengunjung, sebelumnya tanpa retribusi. Wisata Air Terjun Sri Getuk dan Gunung Api Purba dikenai retribusi sebesar Rp2.000 per pengunjung. Gunung Gambar sebesar Rp2.800, Gua Cerme sebesar Rp3.000, dan Akuarium Laut sebesar Rp1.000 per pengunjung.
Namun di beritakan bahwa persetujuan kenaikan retribusi masih memerlukan persetujuan dan evaluasi dari Gubernur. Setelah disetujui, nantinya akan segera ditindaklanjuti dengan penerbitan Peraturan Bupati tentang petunjuk pelaksanaannya.
Kenaikan retribusi di Beberapa kawasan wisata gunungkidul diharapakan akan meningkatkan PAD sektor pariwisata sebesar Rp7 miliar di tahun 2014 mendatang. Namun apakah Kenaikan tarif ini juga akan diikuti peningkatan pelayanan dan fasilitas umum seperti aksesbilitas, sarana prasara, atau pemda hanya ingin duitnya tapi tidak mau menyediakan fasilitas? Karena biasanya suatu obyek wisata saat belum terkenal dan belum ada uangnya pemda tidak mau tahu, namun begitu masyraat sekitar mengembangkan dan akhirnya menghasilkan uang baru pemda ikut campur...kita tunggu saja kenyataanya.